JalurPendakian Gunung Slamet Dipajaya Pemalang Jalur ini mungkin belum begitu tenar dari jalur lain seperti lewat Bambangan, Baturaden, Guci, Kaliwadas dan Kaligua, yang ingin beda dengan pendaki lain mungkin jalur Dipajaya bisa menjadi pilihan kamu saat mendaki gunung Slamet. Jalur Dipajaya berada di Pulosari, Pemalang.
PendakianGunung Slamet via Dipajaya. Jalur pendakian Gunung Slamet berikutnya yaitu via Dipajaya. Pendakian ini berada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Basecampnya berseblahan dengan jalur Bambangan karena kedua jalur ini nantinya akan bertemu di Pos 3. Jalur Dipajaya bisa menjadi opsi pilihan lain jika kouta pendakian
JalurDipajaya Buat kamu yang baru pertama kali muncak ke gunung slamet ternyata ada jalur pendakian khusus pemula, lho! Ialah jalur pendakian Dipajaya. Jalur pendakian yang satu ini melewati pos 1 & 2 Bambangan, menuju ke pos 3 untuk sampai puncak gunung Slamet. Jalur Gunung Malang
Fast Money. Gunung Slamet berada di lima kabupaten, yaitu Kab. Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang dan Kab. Purbalingga, Jawa Tengah. Merupakan gunung berapi aktif, meskipun tergolong gunung berapi yang sering beraktifitas, namun gunung ini tidak pernah sepi dari kunjungan para pendaki. Gunung Slamet ini menjadi gunung tertinggi di Jawa tengah. Nah sahabat, kali ini saya akan mengupas secara detail mengenai jalur pendakian Gunung Slamet via Dipajaya. Rute pendakian kali ini melewati jalur Dipajaya. Jalur Dipajaya merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak gunung Slamet yang terletak di Pemalang. Basecamp Dipajaya berada di desa Clekatan kecamatan Pulosaridi. Informasi Transportasi Menuju Basecamp Dipajaya Dari arah Jakarta menuju pemalang sesampainya terminal pemalang naik bus mini ambil jurusan moga atau belik daei situ bisa ngojek atau carter mobil trayek langsung menuju basecamp dipajaya Dari Semarang menuju ke pemalang, sesampainya terminal pemalang naik bus mini ambil jurusan moga atau belik daei situ bisa ngojek atau carter mobil trayek langsung menuju basecamp dipajaya Jika dari luar kota dengan menggunakan kereta api, bisa turun di Stasiun pemalang. Dari depan stasiun naik angkutan kota menuju terminal pemalang. Sesampainya terminal pemalang naik bus mini ambil jurusan moga atau belik daei situ bisa ngojek atau carter mobil trayek langsung menuju basecamp dipajaya Catatan Usahakanlah untuk sampai di terminal Pemalang pagi. Sebab, setelah lewat magrib, angkutan umum akan sangat langka dan susah dicari. Jika ingin carter mobil bisa menghubungi basecamp disiniPendakian Gunung Slamet Via Dipajaya Saya akan membahas jalur pendakian Dipajaya. Sebenarnya, jalur Pendakian Dipajaya nantinya juga akan bertemu dengan jalur Bambangan setelah melewati pos 2. Setelah melewati persimpangan tersebut, jalur akan sama dengan jalur pendakian Bambangan Purbalingga. Gunung Slamet juga terkenal dengan jalur yang cukup menantang. Hal ini dikarenakan sumber mata air hanya ditemukan di pos 5, sehingga persediaan air kita harus mencukupi. Selain itu, di gunung slamet juga jarang atau bahkan tidak ditemukan bonus berupa jalur yang datar, treknya terus menanjak dengan kabut yang dapat berubah sewaktu - waktu. Basecamp - Pos 1 Dari Basecamp, Pendakian dimulai dengan naik melewati perkebunan penduduk dan jajaran pohon pinus. Pendakian mulai menanjak, melewati jalan setapak yang kadang membingungkan antara jalur pendakian dan jalur perkebunan penduduk. Sehingga harus hati – hati dan mencari petunjuk jalur pendakian yang benar apabila melewati persimpangan. Biasanya dipasang di sebuah pohon yang cukup besar dan mudah ditemukan. Setelah melewati jajaran pohon pinus, selanjutnya jalur pendakian akan mulai melewati berbagai vegetasi khas gunung dengan pohon – pohon yang besar – besar. Pendakian terus saja menanjak tanpa bonus dataran yang cukup lapang. Pada Pos 1 yang berada di ketinggian 1960 mdpl juga tidak terdapat shelter. Pos 1 - Pos 2 Pos 1 Berada di ketinggian 1960 mdpl. Berupa tanah datar tanpa ada shelter. Akan tetapi, cukupah untuk melepas penat setelah melewati pos 1 yang cukup panjang. Selanjutnya, menuju Pos 2, trek masih tidak jauh berbeda dengan perjalanan menuju pos 2. Dengan pohon – pohon besar dan tinggi yang dapat melindungi kita dari sinar matahari. Pada perjalanan menuju pos 2, sering juga ditemukan kawanan lutung yang bergelantungan diatas pohon yang tinggi – tinggi. Pos 2 - Pos 3 Pos 2 berada pada ketinggian 2080 mdpl. Pos 2 berupa tanah datar dengan luas tidak jauh berbeda dengan pos 1. Perjalanan menuju pos 3 sedikit lebih ringan, kemudian melewati titik pertemuan jalur antara Jalur Pendakian via Bambangan dengan Dipajaya pada ketinggian 2440 mdpl. Selanjutnya, jalur tetap menanjak hingga sampai di pos 3 – Cemara. Pertemuan jalur pendakian Bambangan dan Dipajaya Pos 3 - Pos 4 Samarantu Pos 3Cemara berada pada ketinggian 2465 mdpl, berupa tanah datar yang cukup luas. Trek yang dilalui menuju pos 4 mulai banyak pohon besar dengan akar yang tidak kalah besar. Akar ini dapat membantu maupun menyulitkan pendaki. Dengan Jalur yang tetap menanjak, akar dan dahan tersebut dapat kita manfaatkan untuk berpegangan. Namun, terdapat juga akar dan dahan yang menghalangi jalur, sehingga cukup menyulitkan pendakian Waktu perjalanan, sekitar 1 jam. Pos 4 - Pos 5 Meskipun areanya cuku luas, namun pos 4 merupakan tempat paling dijauhi untuk mendirikan tenda. Tau kenapa?, pos 4 atau pos Samaranatu ini cukup dikenal dengan kisah mistisnya. Menuju pos 5, track tidak terlalu terjal dan cukup dekat. Mungkin inilah yang dinamakan bonus, berjalan santai dalam rimbunnya hutan adalah sesuatu yang manis untuk dikenang. Waktu tempuh, sekitar 45 menit. Pos 5 - Pos 6 Pos 5 adalah tempat paling ideal untuk mendirikan tenda, masak dan tidur. Selain areanya yang cukup luas, di sini pun kita dapat menemukan sumber air berupa sungai dan warung yang menjual nasi bungkus, gorengan, kopi dll. Jalanan menuju pos 6, masih berupa, bisa dibilang, bonus. Pemandangan hijau masih menghibur mata. Waktu yang dibutuhkan, kurang lebih, 30 menit. Pos 6 - Pos 7 Berada di pos 6, kita akan melihat area tanah datar yang sempit, jarang sekali pendaki yang mendirikan tenda di sini. Kalau dipakai tempat istirahat, mungkin masih oke. Menju pos 7, jalanan masih landai dan dekat, hanya 20 menitan. Pos 7 - Pos 8 Di pos 7 pemandangan mulai terbuka, pohon-pohon tinggi sudah jarang ditemukan. Di sini pun terdapat selter pendakian. Area tanah tidak terlalu luas dan bau belerang dari kawah Segoro Wedhi sudah mulai menusuk hidung, namun tidak jarang juga ada pendaki yang mendirikan tenda di sini, mengingat puncak berada tidak jauh. Perjalanan dari pos 7 ke pos 8 sangat dekat, hanya berjarak dengan waktu tempuh 15 menit. Track berupa tanah yang padat, pemandangan sangat terbuka, terkesan gersang, di pinggiran track, kita bisa menemukan bunga-bunga Edelweis yang tumbuh di antara semak-semak belukar. Pos 8 - Pos 9 Plawangan Perjalanan menuju pos 9 membutuhkan waktu, rata-rata 30 menit, masih dihiasi dengan pemandangan bunga Edelweis di pinggiran track. Pemandangan terbuka, hijau dan mengagumkan. Track menuju puncak sudah dapat terlihat. Pos 9 - Puncak Pos 9 merupakan batas vegetasi antara tanah dan bebatuan merah. Menuju puncak, kita harus berhadapan dengan track batu merah cadas dengan tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Terjal, mulai menguji tekad dan mental, berhati-hatilah saat memilih pijakan. Meskipun tidak terlalu jauh. Namun, mengingat tracknya yang sangat kejam, perjalanan menuju puncak jadi terasa lama, membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam, tergantung kelincahan dan staminamu. Pemandangan Gunung Lain di Puncak Surono Gunung Sumbing, gunung Sindoro, gunung Merbabu dan gunung Merapi Puncak Gunung Slamet Sesampainya di puncak, pemandangan indah sudah siap mengobati kelelahanmu, berupa pemandangan alam yang membentang luas, samudra awan dan langit biru yang menawan. kita bisa sedikit tersenyum bangga karena puncak dengan ketinggian mdpl ini, merupakan atap Jawa Tengah, tanah tertinggi di provinsi tersebut dan ke-2 di pulau Jawa. Kawah Segoro Wedhi Untuk menikmati pemandangan indah kawah Segoro Wedhi, kita harus berjalan turun ke arah berkebalikan dengan arah kedatanganmu tadi. Pemandangan kawah tidak kalah megahnya dengan puncak, kita bisa melihat kawah besar yang mengepulkan asap belerang dengan latar belakang gunung Estimasi Waktu Pendakian Gunung Slamet Basecamp - Pos 1 45 menit Pos 1 - pos 2 2 jam Pos 2 - pos 3 3 jam Pos 3 -pos 4 1 jam Pos 4 - pos 5 45 menit Pos 5 - pos 6 30 menit Pos 6 - pos 7 20 menit Pos 7 - pos 8 15 menit Pos 8 - pos 9 30 menit Pos 9 - puncak 1 jam Nah sahabat itulah adalah ulasan tentang jalur pendakian gunung Slamet via Dipajaya. lengkap dengan informasi transportasi menuju basecamp, estimasi waktu dan review perjalanan. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kebersihan ya.
Pendakian Gunung Slamet Via Dipajaya Gunung Hutan September 05, 2021 Gunung Slamet adalah sebuah gunung berapi bertipe strato kerucut, dengan memiliki tinggi mencapai MDPL. Merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta gunung tertinggi ke dua dipulau Jawa setelah Semeru. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level siagamedio-2009. Secara geografis gunung ini hanya berjarak sekitar 20 km di utara kota Purwakerto. Wilayahnya menjangkau lima kabupaten sekaligus yaitu, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten tegal, Kabupaten brebes, dan Kabupaten Pemalang. Sebagaimana gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Slamet terbentuk akibat erupsi Lempeng Indo-Australia pada lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng membuka jalur lava ke permukaan. Catatan letusan diketahui sejak abad ke-19. Gunung ini aktif dan sering mengalami erupsi secara kecil. Gunung Slamet memiliki empat jalur pendakian, jalur pendakian standar adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain adalah dari Baturraden dan dari Desa Gambuhan, Desa jurangmangu dan jalur Dipajaya Desa Gunungsari di Kabupaten Pemalang. Jalur pendakian lainnya adalah melalui objek wisata pemandian air panas Guci, Kabupaten tegal. Meskipun terjal, rute ini menyajikan pemandangan yang paling baik. Kawasan Guci dapat ditempuh dari Slawi menuju daerah Tuwel melewati lebaksiu. Pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir disepanjang rute membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor penyulit lain adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah pedakian tidak ditemukan air. Pendakian tidak ditemukan air. Pendaki disarankan untuk berubah-ubah dan pekat. Pada pengembaraan tahun ini kita memilih jalur pendakian via Dipajaya dikarenakan jalur paling aman untuk didaki dan jalur Bambangan ditutuphinggatanggal 5 Juli 2021. Kawasan lereng selatan Gunung Slamet mdpl terdapat Dusun Kalipagu yang persisnya di Desa Ketenger, Kab. Kalipagu. Daerah yang Berbukit-bukit ini berada di ketinggian kurang lebih 600 mdpl. Disekitar kawasan ini terdapat beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Curug Gede, Curug Bayan, Curug Muntu, Curug Pengganti, DAM Jepang, Batur Lumpang seta Pancuran Tujuh. Terdapat keanekaragaman hayati flora dan fauna. Beberapa jenis flora yang dapat dijumpai seperti tanaman Edelweiss Jawa, kayu benda, anggrek hutan, Arbei hutan dan palem Jawa. Jenis fauna yang dijumpai seperti kelompok insecta, kelompok odonata, Eves seperti Crocokan, Kutilang biasa, perkutut, Cekakak jawa, Cekakak Sungai, Jenis burung pemangsa seperti Elang Jawa, Elang Ular Bido, Elang Hitam, Elang brontok dan Elang Sikep Madu Asia, serta kelompok primata seperti lutung Jawa, Macaca monyet ekor panjang, Owa Jawa dan Rekrekan. Sumber Slamet Terdapat keanekaragaman hayati flora dan fauna. Beberapa jenis flora yang dapat dijumpai seperti tanaman Edelweiss Jawa, kayu benda, anggrek hutan, Arbei hutan dan palem Jawa. Jenis fauna yang dijumpai seperti kelompok insecta, kelompok odonata, Eves seperti Crocokan, Kutilang biasa, perkutut, Cekakak jawa, Cekakak Sungai, Jenis burung pemangsa seperti Elang Jawa, Elang Ular Bido, Elang Hitam, Elang brontok dan Elang Sikep Madu Asia, serta kelompok primata seperti lutung Jawa, Macaca monyet ekor panjang, Owa Jawa dan Rekrekan. Berikut ini adalah beberapa Flora dan Fauna yang ditemukan selama berada di kawasan gunung yang yang kami temukan Edelweiss jawa AnaphalisjavanicaArbei Hutan MulberryCantigi Vaccinium VaringifoliumFauna yang kami temukanKumbang Daun Silinder Cryptocephalinae MarginatusSurili Jawa Presbytis ComataUlat Bulu Malacosoma amricanumBurung Jalak Hitam Acridotheres JavanicusElang Jawa Nisaetus BartelsiPeta Jalur Pendakian Gunung SlametTitik KordinatTitik Koordinat ini kami buat menggunakan aplikasi android Oruxmaps1. Basecamp Dipajaya 109°15’38,8”BT - 07°13’17”LS2. Pos 1 109°14’46,4”BT - 07°13’29”LS3. Pos 2 Curug arang 109°14’29,5”BT - 07°13’41,5”LS4. Persimpangan Pos 2-3 109°14’23,5”BT - 07°13’47,6”LS5. Pos 3Pondok Cemara 109°14’11,4”BT - 07°13’52,3”LS6. Pos 4 Samarantu 109°14’0,5”BT - 07°14’1,5”LS7. Pos 5 Samyang Rangkah 109°13’52”BT - 07°14”7,9”LS8. Pos 6 Samyang Katebonan 109°13’43”BT - 07°14’9,4”LS9. Pos 7 Samyang Kendit 109°13’34,3”BT - 07°14’13,7”LS10. Pos 8 Samyang Jampang 109°13’31,9”BT - 07°14’13,5”LS11. Pos 9 Palawangan 109°13’26,1”BT - 07°14’16,8”LS12. Puncak Gn Slamet 109°13’11,9”BT - 07°14’18,8”LSJarak DatarJarak sebenarnya1. Bascamp - Pos 1 1,675KM2. Pos 1 – Pos 2 0,625KM3. Pos 2 – Persimpangan 0,3KM4. Persimpangan – Pos 3 0,375KM5. Pos 3 – Pos 4 0,45KM6. Pos 4 – Pos 5 0,275KM7. Pos 5 – Pos 6 0,375KM8. Pos 6 – Pos 7 0,35KM9. Pos 7 – Pos 8 0,1KM10. Pos 8 – Pos 9 0,275KM11. Pos 9 – Puncak 0,425KMTotal keseluruhan jarak datar dari basecamp ka puncak= Basecamp – Pos 1 1,71KM2. Pos 1 – Pos 2 0,67KM3. Pos 2 – Persimpangan 0,32KM4. Persimpangan – Pos 3 0,4KM5. Pos 3 – Pos 4 0,47KM6. Pos 4 – Pos 5 0,3KM7. Pos 5 – Pos 6 0,38KM8. Pos 6 – Pos 7 0,38KM9. Pos 7 – Pos 8 0,11KM10. Pos 8 – Pos 9 0,3KM11. Pos 9 – Puncak 0,48KMTotal keseluruhan jarak sebenarnya dari basecamp ke puncak= PerjalananMengantri tes Genose Rabu, 30 juni 2021 Pada hari dan tanggal tersebut kami berkumpul di sekretariat Stupala kemudian berangkat menuju Stasiun Kereta Api untuk melakukan tes Genose. Tes Genose sendiri dilakukan untuk mendeteksi inveksi virus Corona yang sedang mewabah. Tes Genose tersebut dilakukan melalui hembusan nafas. Setelah tes Genose dan semua dinyatakan negatif covid, kami kembali pulang munuju rumah masing-masing untuk istirahat serta meng-checklist barang yang masih tertinggal. Pada jam kami kembali kumpul di Sekretariat stupala untuk packing ulang dengan tujuan memastikan bahwa barang yang kami bawa sudah lengkap. Setelah packing, pada pukul kami bergegas untuk melaksanakan upacara pelepasan lalu dilanjut dengan briefing. Setelah breafing selesai kami pergi untuk belanja perbelanjaan logistik menuju Pasar Ciroyom. Pada jam kami berangkat menuju Stasiun Kiaracondong menngunakan mobil Pak Yus dengan dibagi menjadi 2 tim. Tim pertama yaitu kang Ferru, teh Sasa, teh Shafa, Rifat, Azriel, Elsa, kemudian tim 2 yaitu kang Mika, kang Bintang, kang Tandy, Revald, Gerrald, teh Erliani. Pada pukul Kami semua tiba di Stasiun Kiaracondong, kemudian kami duduk dan istirahat sejenak dikarenakan masih ada waktu untuk menunggu pemberangkatan menuju Stasiun Kreta api datang Kamis, 01 Juli 2021Pada jam kami berangkat menuju Stasiun Purwokerto, lalu kami beristirahat kembali di dalam kereta sampai mununggu tiba di Stasiun di Stasiun Purwokerto pada jam kami menaiki mobil pick up untuk menuju basecamp. Diperjalan menuju Basecamp, kami berhenti sebentar untuk sarapan dan melanjutkan kembali perjalanan menuju basecamp. Saat tiba di basecamp Dipajaya Kami tiba di basecamp pada pukul kemudian dilanjut dengan registrasi dan juga makan. Setelah makan, jam kami melakukan cek logistik dan juga pembagian barang logistik kelompok agar semua terbagi menjadi rata. Jam kami Sholat serta istirahat. Kemudian jam tim dapur bersiap untuk memasak. Dapur dibagi menjadi 2 tim, tim pertama yaitu di pegang oleh Teh Ncim, Teh Sasa, dan juga Teh Shafa, kemudian tim kedua dipegang oleh Elsa dan dibantu oleh tim pertama dan juga rekan yang lainnya. Setelah makan selesai, kami lanjut dengan briefing setelahya pada jam kami istirahat untuk tidur. Jum’at, 02 Juli 2021 Pada jam kami bangun dan juga tidak lupa untuk Sholat Subuh, setelah itu pada jam tim dapur siap-siap untuk masak dan setelahnya dilanjut dengan makan pada jam Setelah makan, kami kembali mem-packing barang pada carier masing-masing apakah ada barang yang tertinggal atau tidak. Setelah itu pada jam kami bersiap untuk memulai pendakian dengan didahulukan dengan berdo’a kepada tuhan yang maha Esa untuk diberi kelancaran dalam kegiatan berlangsung serta bisa kembali pulang dengan keadaan sehat. Kami juga tidak lupa untuk menggunakan Masker karena dalam masa Pandemi seperti ini protokol kesehatan sangat saat akan memulai pendakian Pada jam kami memulai pendakian dari basecamp menuju pos 1. Di pertengahan jalan menuju pos 1, kami istirahat sejenak sembari mem-plothing jalur pendakian pertama. Plothing sendiri dilakukan oleh azriel dan di revisi kembali oleh Kang Tandy dan Kang Gori dengan menggunakan alat komunikasi HT Handy Talky. Setelah plothing selesai, kami melanjutkan perjalan menuju pos 1, Setibanya di pos 1 kami lanjut dengan plothing jalur kembali. Setelah plothing selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 tidak lupa dilanjut dengan mem-plothing jalur kembali, lalu kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju persimpangan untuk beristirahat dan makan. Jam kami tiba di persimpangan, ternyata ada hal yang tak terduga yang membuat semua tim tidak semua sampai di persimpangan, kang Tandy, kang Gori, kang Bintang, dan teh Sasa masih di belakangan dikaarenakan seblumnya kaki Kang Tandy kram dan juga Teh Sasa yang jatuh hingga tangannya terkilir maka kang Ferru, kang Mika, teh Shafa, Elsa, Rifat, Gerrald, Azriel dan Revald jalan lebih dulu. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan munuju pos 3. Kemudian kami lanjut mem-plothing jalur kembali serta istirahat sejenak. Tak lama setelah istirahat kami melanjutkan kembali perjalanan menuju pos 4, kemudian plothing setelahnya lanjut perjalanan menuju pos 5. Tim pengembaraan saat memasak di pos 5Sabtu 03 Juli 2021Setelah sampai di pos 5 kami mendirikan tenda untuk ngecamp dan menyimpan semua barang yang aka kami tinggal untuk melakukan summit attack. Kami melakukan Summit Attack dengan teknik pendakian alvin, teknik alvin sendiri adalah melakukan pendakian dengan sistem drop barang di tempat camp. Kami bangun pada jam suasana di luar masih sepi dan ada pendaki yang melakukan summit terlebih dahulu tapi kami memasak terlebih dahulu sebelum melakukan summit, sebelum melakukan summit kami berdoa terlebih dahulu setelah selesai berdoa kami summit attack pada jam kami tiba di pos 6 dan memploting pos 6 setelah selesai kami melanjutkan perjalanan ke pos 7 tidak perlu waktu lama kami tiba di pos 7 sembari memploting pos menit kemudian kami melanjutkan perjalanan ke pos 8 perjalanan ke pos 8 tidak terlalu lama jarak dari pos 7 ke pos 8 tidak terlalu jauh setibanya di pos 8 kami memploting, setelah selesai kami melanjutkan perjalanan ke pos 9, kami tiba di pos 9 pada jam kami istirahat 5 menit setelahnya kami melanjutkan perjalanan kepuncak perjalanan kepuncak sedikit sulit karena track yang berbatu setelah 1 jam lebih berjalan. Setelah sampai puncak kami mendokumentasikan kegiatan dan setelahnya kami kembali turun menuju pos 5, dalam perjalanan menuju pos 5 kami melihat Gunung Sumbing dan Sindoro dari kejauhan begitu megahnya, Setelah 2 jam perjalanan turun kami sampai dipos 5, dipos 5 kami istirahat dan makan terlebih dahulu sebelum turun ke pos 3 setelah makan kami packing barang-barang kami sebelum turun ke pos 3 setelahnya pada jam kami mulai turun ke pos 3 di perjalanan turun kami berpapasan dengan banyak pendaki yang naik, kami pun sempat mengobrol sebentar dengan pendaki yang naik, kami tiba di pos 3 pada jam dipos 3 ramai sekali pendaki sampai kami hampir kehilangan tempat untuk untuk mendirikan tenda, setelah mendirikan tenda kami bergegas mempersiapkan diri untuk masak dan makan, setelah selesai makan kami pun evaluasi terlebih dahulu sebelum tidur dan setelah selesai kami pun beristirahat untuk packing di pos 3 persiapan untuk turun Minggu, 04 Juli 2021 Kami bangun pada jam dan mulai memasak setelah makan kami pun mulai packing kembali sebelum turun ke basecamp, pada jam kami mulai perjalanan turun ke basecamp sepanjang perjalanan turun jalan terlihat sepi dan hanya ada sedikit yang naik setelah 3 jam perjalanan turun kami tiba di basecamp, setelah sampai basecamp bertemu dengan Pak Indra yang datang menjemput kami karena pada saat kami pergi ke Purwokerto sorenya ada kabar bahwa adanya PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, itu sebabnya pada saat perjalanan turun ke basecamp jalan sangat sepi. Setelah tiba di basecamp kami pun mandi, bersih-bersih dan makan, setelah makan kami pun berangkat pulang menuju Bandung menggunakan mobil jemputan. Dipertengahan jalan yang lebih tepatnya di Kota Brebes kami berhenti sebentar untuk membeli oleh-oleh setelah selesai membeli oleh-oleh kami pun melanjutkan perjalanan menuju Bandung. Pada jam kami berhenti di Majalengka untuk makan setelah selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju Bandung, pada jam kami tiba di Sekretariat Stupala setelah sampai kamipun tidak langsung istirahat kami pun beres-beres terlebih dahulu seperti membersihkan tenda, matras dan semua peralatan yang kami bawa pengembaraan berangkat pulang menuju Bandung Senin, 05 Juli 2021 Kami bangun pada jam kami tidak langsung pulang setelah bangun kami menjemur peralatan seperti tenda, matras, cover bag dan lain sebagainya, setelah semuanya selesai kami makan terlebih dahulu dan pada jam kami pulang kerumah KEGIATANTim pengembaraan sedang melakukan upacara pelepasan Tim sedang melakukan briefingTim pengembaraan di Stasiun Kiaracondong Tim pengembaraan tiba di Stasiun Purwokerto Saat sedang beristirahat untuk makan di Purwokertotim pengembaraan di basecamp Dipajaya Tim sedang istirahat di basecamp Tim melakukan packing ulang barang kembali Saat memasak untuk makan malam di salah dapur rumah warga Pada saat makan malam dirumah ibu warungPada saat sedang memasak sarapan pagi Tim sedang melakukan sarapan sebelum melakukan pendakian Tim melakukan briefing sebelum memulai pendakian Tim pengembaraan mulai pendakian di gerbang pintu jalur pendakian Tim pengembaraan melakukan istirahat pertama dan melakukan plothing Pada saat tim pengembaran berada di pos 1Pada saat tim pengembaraan berada di pos 2 Pada saat memasak untuk makan siang di persimpangan sebelum pos 3 Track yang berada di persimpanganTim pengembaraan di pos 6Pada saat tim pengembaraan berada di pos 8Pada saat tim pengembaraan berada di pos 9Anggota muda berada di puncak Gunung Slamet Disunting Oleh Elsa Nurohmah S 146 NBLM Rifat At Torik S 147 NBL
BerandaGunung SlametPorter Slamet, Trip dan info Pendakian Gunung Slamet 3428 mdpl via Dipajaya, Pemalang, Guide Gunung Slamet, Pemandu Gunung Slamet Porter Gunung Slamet, Trip dan info Pendakian Gunung Slamet 3428 mdpl via Dipajaya, Pemalang, Guide Gunung Slamet, Pemandu Gunung Slamet Gunung Slamet Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. baca juga Menuju Tanah Tertinggi Pulau Jawa Gunung dengan ketinggian 3428 mdplmeter diatas permukaan air laut ini juga merupakan gunung yang masih aktif. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif hingga sekarang. Gunung Slamet terletak di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Pemalang, Tegal, dan karena itu, sampai sekarang ada 7 jalur pendakian menuju Gunung Slamet, yaitu 1. Jalur Pendakian Via Bambangan, Purbalingga 2. Jalur Pendakian Via Dipajaya, Pemalang 3. Jalur Pendakian Via Baturraden, Banyumas 4. Jalur Pendakian Via Kaliwadas, Brebes 5. Jalur Pendakian via Guci, Tegal 6. Jalur pendakian via Dukuhliwung, Tegal 7. Jalur Pendakian via Kaligua, Bumiayu Jalur Bambangan merupakan jalur yang paling popular karena cenderung lebih pendek dari jalur – jalur lain, walau medannya yang cukup terjal. Akan tetapi, kita disini tidak akan membahas tentang jalur pendakian bambangan, kita akan membahas jalur pendakian Dipajaya. Sebenarnya, jalur Pendakian Dhipajaya nantinya juga akan bertemu dengan jalur Bambangan setelah melewati pos 2. Nantinya akan ada petunjuk persimpangan seperti gambar setelah melewati persimpangan tersebut, jalur akan ssama dengan jalur pendakian Bambangan Purbalingga. Gunung Slamet juga terkenal dengan jalur yang cukup menantang. Hal ini dikarenakan sumber mata air hanya ditemukan di pos 5, sehingga persediaan air kita harus mencukupi. Selain itu, di gunung slamet juga jarang atau bahkan tidak ditemukan bonus berupa jalur yang datar, treknya terus menanjak dengan kabut yang dapat berubah sewaktu - waktu. Rute Pendakian Basecamp – Pos 1 Dari Basecamp, Pendakian dimulai dengan naik melewati perkebunan penduduk dan jajaran pohon pinus. Pendakian mulai menanjak, melewati jalan setapak yang kadang membingungkan antara jalur pendakian dan jalur perkebunan penduduk. Sehingga harus hati – hati dan mencari petunjuk jalur pendakian yang benar apabila melewati persimpangan. Biasanya dipasang di sebuah pohon yang cukup besar dan mudah ditemukan. Setelah melewati jajaran pohon pinus, selanjutnya jalur pendakian akan mulai melewati berbagai vegetasi khas gunung dengan pohon – pohon yang besar – besar. Pendakian terus saja menanjak tanpa bonus dataran yang cukup lapang. Pada Pos 1 yang berada di ketinggian 1960 mdpl juga tidak terdapat shelter. Pos 1 – Pos 2 Pos 1 Berada di ketinggian 1960 mdpl. Berupa tanah datar tanpa ada shelter. Akan tetapi, cukupah untuk melepas penat setelah melewati pos 1 yang cukup panjang. Selanjutnya, menuju Pos 2, trek masih tidak jauh berbeda dengan perjalanan menuju pos 2. Dengan pohon – pohon besar dan tinggi yang dapat melindungi kita dari sinar matahari. Pada perjalanan menuju pos 2, sering juga ditemukan kawanan lutung yang bergelantungan diatas pohon yang tinggi – tinggi. Pos 2 – pos 3 Pos 2 berada pada ketinggian 2080 mdpl. Pos 2 berupa tanah datar dengan luas tidak jauh berbeda dengan pos 1. Perjalanan menuju pos 3 sedikit lebih ringan, kemudian melewati titik pertemuan jalur antara Jalur Pendakian via Bambangan dengan Dipajaya pada ketinggian 2440 mdpl. Selanjutnya, jalur tetap menanjak hingga sampai di pos 3 – Cemara. Pertemuan jalur pendakian Bambangan dan Dipajaya Pos 3 – Pos 4 Pos 3Cemara berada pada ketinggian 2465 mdpl, berupa tanah datar yang cukup luas. Trek yang dilalui menuju pos 4 mulai banyak pohon besar dengan akar yang tidak kalah besar. Akar ini dapat membantu maupun menyulitkan pendaki. Dengan Jalur yang tetap menanjak, akar dan dahan tersebut dapat kita manfaatkan untuk berpegangan. Namun, terdapat juga akar dan dahan yang menghalangi jalur, sehingga cukup menyulitkan pendakian. Pos 4 – Pos 5 Pos 4 Samarantu berada pada ketinggian 2635 mdpl. Dikenal sebagai pos angker sehingga jarang digunakan untuk berkemah. Pos samarantu dipercaya berasal dari kata samar dan hantu, yang artinya hantu yang samar – samar atau hantu yang suka menyamar. Perjalanan menuju pos 5 tidak terlalu jauh, dengan trek banyak akar dan dahan seperti pada perjalanan menuju pos 4. Pos 5 – Pos 6 Pos 5Mata Air berada di ketinggian 2775 mdpl. Di pos ini berupa tanah yang cukup lapang dan terdapat sumber mata air musiman sehingga sering digunakan untuk bermalam pendaki. Di Pos 5 terdapat Shelter dan juga warung yang menyediakan berbagai makanan. Perjalanan menuju pos 6 tidak terlalu jauh dengan vegetasi yang tidak serimbun sebelumnya. Pos 6 - Pos 7 Pos 6 Samyang Rangkah, berupa tanah datar yang tidak terlalu luas. Setelah melewati pos 6, perjalanan mulai terbuka, kita dapat melihat binang bertebaran di malam hari dan pemandangan indah di siang hari asal tidak tertutup kabut. Pos 7 – Pos 9 Pos 7Samyang Jampang merupakan tempat favorit bagi pendaki untuk mendirikan tenda dan berkemah. Sebab pos 7 berupa tanah yang cukup lapang dengan shelter serta cukup terbuka. Sehingga, pemandangan terlihat sangat indah. Selain itu, pos 7 juga sudah tidak jauh lagi dengan Puncak Slamet. Trek selanjutnya lebih berat, kita akan akan menuju ke lahan terbuka melewati Pos 8 Samyang Kendit kemudian menuju Pos 9Pelawangan. Walaupun cukup berat, tapi pemandangannya juga sangat indah dengan Bunga Edelweiss yang banyak ditemukan jika sedang waktunya mekar. Pos 9 Pelawangan – Puncak Pos 9 merupakan batas vegetasi yang ditandai dengan adanya sebuah Bendera Merah Putih. Trek selanjutnya lebih berat lagi dan sangat menantang. Jalur pendakian yang dilalui cukup terjal dengan banyak batuan dan kerikil yang labil bercampur dengan pasir. Sehingga, sangat rawan terpeleset dan terjatuh jika tidak waspada dan hati – hati. Summit Attack !!! Keindahan Sunrise Gunung Slamet Lautan Awan Gunung Slamet Puncak Slamet dengan ketinggian 3428 mdpl sering disebut juga dengan Puncak Surono, penamaan ini konon untuk menghormati pendaki bernama Surono yang terpeleset ke kawah Gunung Slamet dan meninggal dunia. Dari puncak, terlihat kaldera luas yang disebut segoro wedi. Untuk menuju kawah, kita harus menyusuri padang berpasir yang disebut segoro wedi tersebut. Jika cuaca terang, dari puncak slamet akan terlihat Gunung SIndoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Merbabu, serta Gunung Ciremai. Kawah Gunung Slamet Sumber, Call Center D72E559E / 7A722B86 porter guide pemandu transport lokal rinjani mdpl semeru mdpl slamet mdpl lawu mdpl merbabu mdpl sindoro mdpl gunungprau mdpl gunungsikunir porterrinjani portersemeru porterargopuro portermerbabu porterlawu porterslamet portersumbing portersindoro kaosadventure kaosbacpacker backpackerindonesia opentripsemeru opentripmerbabu opentripkarimunjawa opentriprinjani cikuray gede parango gunungsalak bromo karimunjawa guapindul raftingsungaielo raftingelo raftingprogo tangkubanperahu
pendakian gunung slamet via dipajaya